Rabu, 20 Oktober 2010

Silvikultur kayu Putat (Planchonia valida Bl.)

Oleh : Agus Salim

Planchonia valida Bl. Banyak ditemukan di Indonesia. Tanaman ini memiliki ciri-ciri , Pohon berbatang tegak, 35 m atau lebih, bebas dahan 25 m, diameter hingga 100 cm, tinggi banir mencapai 3 m. Pepangan luar berwarna coklat kemerahan, lilin, mengelupas berkotak besar-besar pepangan dalam berwarna merah atau coklat muda, tebal 12 mm. Daun tunggal, bentuk lonjong sampai bulat telur sungsang, tepi daun bergerigi, pangkal daun tirus, helaian daun agak tebal dan kaku, mengkilap hijau bening, tulang sekunder melengkung. Susunan daun tersebar mengelompok di ujung ranting dengan tangkai daun tidak sama panjang. Perbungaan malai,terletak di ujung ranting. Ciri Anatominya, Lingkar tumbuh tidak tegas, pembuluh baur, sekitar 22% soliter, lainnya berganda radial 2-4 sel; beberapa bergerombol di ameter sampai 204 mikro; rata-rata 160± 11 mikro, frekuensi  6 ± 1 per mm2; bidang berforasi sederhana; noktah antar pembuluh selang seling,poligonal, diameter 6-9 mikron; noktah antar pembuluh jari-jari berbagai macam bentuk dan ukuran;sederhana,bundar,elips,horizontal dan ada yang cenderung berbentuk palisade;tilosis sering di jumpai,endapan tidak dijumpai. Parenkim terutama kelompok baur,berupa garis-garis tangensial pendek di antara jari-jari;lainnya berbentuk selubung jarang sampai selubung lengkap di sekeliling pembulu; panjang utas 5-9 sel. Jari-jari heteroseluler dengan 1 sampai lebih dari 4 jalur sel tegak; lebar 1-4 seri; tinggi sampai 2.750 mikron karena 2 sampai 3 jari-jari bersambung ke arah longitudinal; tinggi rata-rata 1.094 ± 210 mikron; frekuensi 10 ± 1 per mm. Serat dengan noktah sederhana; panjang 1.874 ± 159 mikron, diameter 20,8 ± 1,4 mikron, tebal dinding 5,7 ± 0,5 mikron. Saluran interseluler tidak ada, inklusin mineral kristal prisindtik sering di jumpai dalam sel tegak jari-jari dan kadang-kadang dalam parenkim aksial; silika tidak dijumpai.
Silvika
Di Indonesia, penyebarannya meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Timor Serta Malaysia (Sosef et al, 1998). Jenis ini
Ditemukan di hutan banjir musiman, biasanya di sepanjang sungai di hutan dataran rendah campuran atau musiman kadang-kadang di lereng bukit pada ketinggian sampai 1000 m (Kessler & Sidiyasa, 1994) (Soepadmo et al, 2002.)
Silvikultur
Informasi tentang jenis ini belum banyak diketahui. Permudaan jenis ini belum banyak dan tersebar. Permudaan buatan dapat dilakukan melalui biji yang disemaikan terlebih dahulu. Biji jenis ini mulai berkecambah setelah kurang lebih dua minggu disemaikan dengan tipe perkecambahan epigeal. Berbuah pada musim buah tuah pada umumnya terjadi pada bulan April sampai bulan Mei
Kegunaan
Kayu putat yang keras dan berat digunakan untuk bangunan rumah (tiang,balok bentang, penyangga dan usuk),lantai,dinding dan pelapis palet, ambang, gagang alat, , kayu energi tetapi kurang baik sebagai bahan pulp dan kertas, kayu bakar dan daun muda dimakan sebagai salad (Kessler & Sisiyasa, 1994).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar